- Mengetahui prinsip kerja dari pintu garasi otomatis
- memuudahkan pengoperasian dari pintu manual menjadi pintu otomatis
- Arduino Uno
- Sensor Infrared
- Relay 5 volt
- Motor DC
- Batteray 9 volt
- Jumper
- Seven Segment
- Resistor
- Arduino Uno
Pada gambar di atas terdapat 14 pin output dan input yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator, 16 MHz dan tombol reset. Arduino tersebut digunakan sebagai chip mikrokontroller328 sebagai pengendali gerakan motor DC.
- Sensor Infrared
Konfigurasi pin infra red (IR) receiver atau penerima infra merah tipe TSOP adalah output (Out), Vs (VCC +5 volt DC), dan Ground (GND). Sensor penerima inframerah TSOP ( TEMIC Semiconductors Optoelectronics Photomodules ) memiliki fitur-fitur utama yaitu fotodiode dan penguat dalam satu chip, keluaran aktif rendah, konsumsi daya rendah, dan mendukung logika TTL dan CMOS. Detektor infra merah atau sensor inframerah jenis TSOP (TEMIC Semiconductors Optoelectronics Photomodules) adalah penerima inframerah yang telah dilengkapi filter frekuensi 30-56 kHz, sehingga penerima langsung mengubah frekuensi tersebut menjadi logika 0 dan 1. Jika detektor inframerah (TSOP) menerima frekuensi carrier tersebut, maka pin keluarannya akan berlogika 0. Sebaliknya, jika tidak menerima frekuensi carrier tersebut, maka keluaran detektor inframerah (TSOP) akan berlogika 1
- Motor DC
- Relay 5 volt
- Limit Switch
Prinsip kerja pada limit switch pada dasarnya sama seperti push button satu input dan dua output, yaitu Normally Close(NC) dan Normally Open(NO). Yang membedakan mereka yaitu bentuk limit switch hanyalah bentuk konstruksi dan accuatornya.
Simbol limit switch dengan dua output |
Rangkaian Simulasi [Kembali]
Prinsip Kerja [Kembali]
Prinsip kerja rangkaian tersebut adalah ketika sensor IR mendeteksi adanya sebuah objek atau kendaraan, maka sensor IR akan berlogika High “1” . Kemudian sinyal tersebut akan dikirimkan ke mikrokotroller Arduino yang nantinya mikrokontroller akan mengirimkan perintah ke relay untuk dilakukannya perputaran motor DC sehingga nantinya pintu garasi akan terbuka dan seven segment akan menampilkan angka 1. Pada kondisi ini limit switch akan bernilai Low “0” saat terjadinya pendeteksian terbukanya pintu garasi. Sebaliknya, ketika kendaraan sudah tidak terdeteksi oleh sensor IR maka sinyal akan dikirimkan ke mikrokontroller dan dikirimkan kembali ke relay untuk memutar motor sehingga puntu garasi tertutup kembali serta seven segment akan menampilkan angka 0 dan limit switch akan bernilai High “1” saat terjadinya pendeteksian tertutupnya pintu garasi
Listing Program [Kembali]
#define IR_sensor 14 // PIN 14 dihubungkan ke output sensor infrared(IR)
#define m11 12 // PIN 13 dihubungkan ke output1 motor
#define m12 13 // PIN 12 dihubungkan ke output2 motor)
#define segA 1 // Pin 1 dihubungkan ke seven segment A
#define segB 2 // Pin 2 dihubungkan ke seven segment B
#define segC 3 // Pin 3 dihubungkan ke seven segment C
#define segD 4 // Pin 4 dihubungkan ke seven segment D
#define segE 5 // Pin 5 dihubungkan ke seven segment E
#define segF 6 // Pin 6 dihubungkan ke seven segment F
#define segG 7 // Pin 7 dihubungkan ke seven segment G
void setup()//Inisialisasi variabel yang digunakan dan hanya dijalankan satu kali
{
pinMode(m11, OUTPUT); // inisialisasikan Pin m11 sebagai output
pinMode(m12, OUTPUT); // inisialisasikan Pin m12 sebagai output
pinMode(IR_sensor, INPUT); // inisialisasikan Pin IR_sensor sebagai input
pinMode(segA, OUTPUT); // inisialisasikan Pin segA sebagai output
pinMode(segB, OUTPUT); // inisialisasikan Pin segB sebagai output
pinMode(segC, OUTPUT); // inisialisasikan Pin segC sebagai output
pinMode(segD, OUTPUT); // inisialisasikan Pin segD sebagai output
pinMode(segE, OUTPUT); // inisialisasikan Pin segE sebagai output
pinMode(segF, OUTPUT); // inisialisasikan Pin segF sebagai output
pinMode(segG, OUTPUT); // inisialisasikan Pin segG sebagai output
}
bool i=true;
void loop() // Ekseskusi blok program yang dilakukan berulang kali
{
if(digitalRead(IR_sensor) && i)
{
//Pintu Garasi Terbuka
digitalWrite(m11, HIGH); // Pin m11 diset dengan nilai HIGH
digitalWrite(m12, LOW); // Pin m12 diset dengan nilai LOW
digitalWrite(segA, LOW); // Pin segA diset dengan nilai LOW
digitalWrite(segB, HIGH); // Pin segB diset dengan nilai HIGH
digitalWrite(segC, HIGH); // Pin segC diset dengan nilai HIGH
digitalWrite(segD, LOW); // Pin segD diset dengan nilai LOW
digitalWrite(segE, LOW); // Pin segE diset dengan nilai LOW
digitalWrite(segF, LOW); // Pin segF diset dengan nilai LOW
digitalWrite(segG, LOW); // Pin segG diset dengan nilai LOW
delay(1000); // Memberikan jeda antar fungsi
i = false; // Nilai i berubah menjadi false
}
else if (!digitalRead(IR_sensor) && !i)
{
// Pintu Garasi Tertutup
digitalWrite(m11, LOW); // Pin m11 diset dengan nilai LOW
digitalWrite(m12, HIGH); // Pin m12 diset dengan nilai HIGH
digitalWrite(segA, HIGH); // Pin segA diset dengan nilai HIGH
digitalWrite(segB, HIGH); // Pin segB diset dengan nilai HIGH
digitalWrite(segC, HIGH); // Pin segC diset dengan nilai HIGH
digitalWrite(segD, HIGH); // Pin segD diset dengan nilai HIGH
digitalWrite(segE, HIGH); // Pin segE diset dengan nilai HIGH
digitalWrite(segF, HIGH); // Pin segF diset dengan nilai HIGH
digitalWrite(segG, LOW); // Pin segG diset dengan nilai LOW
delay(1000); // Memberikan jeda antar fungsi
i = true; // Nilai i berubah menjadi true
}
else
{
digitalWrite(m11, LOW); // Pin m11 diset dengan nilai LOW
digitalWrite(m12, LOW); // Pin m12 diset dengan nilai LOW
}
}
Video Simulasi [Kembali]
Link Download [Kembali]
- Simulasi Rangkaian : Klik Disini!!
- Listing Program : Klik Disini !!
- Video Simulasi : Klik Disini!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar